Kamis, 28 Maret 2024

Kesadaran baru

 

Kesimpulan dan Refleksi atas pembelajaran modul 1.1

Sebelum mengenali modul ini saya beranggapan bahwa sayalah yang memegang kendali terhadap pertumbuhan anak didik saya. Saya salah seorang yang menganut keyakinan bahwa anak didik itu seperti kertas putih bersih tugas sayalah untuk menulisinya dengan ilmu pengetahuan dan budi pekerti yang saya anggap baik. Sebagaimana teori pendidikan yang berkembang dalam lingkungan saya. Teori ini disebut dengan ‘tabula rasa’. Anggapan ini dimanifestasikan dalam keinginan untuk menjadikan semua anak pintar dalam semua bidang. Saya merasa yakin bahwa saya dapat membentuk anak menjadi pandai pada mata pelajaran yang saya ampu. Sehingga ketika anak belum mencapai kriteria ketuntasan minimal maka itu merupakan kelemahan anak didik. Anggapan ini membuat saya terjebak dalam tekanan dan bayang-bayang kegagalan terus menerus. Saya merasa belum puas ketika mendapati anak didik yang kesulitan untuk aktif berbicara bahasa Inggris atau minimal aktif dalam pembelajaran. Dampaknya ialah saya cenderung kurang gembira.

Pengenalan terhadap dasar- dasar pendidikan Ki Hadjar Dewantara membantu memperbaiki mispersepsi terhadap pendidikan yang saya yakini selama ini. Pemahaman terhadap dasar-dasar pendidikan Ki Hadjar Dewantara telah menerangi kegelapan dalam ruang anggapan saya mengenai pendidikan. Kemudian mendorong timbulnya pengenalan terhadap diri sendiri dan anak didik, membuka wawasan, memperdalam pemahaman dan menimbulkan kesadaran yang baru. Setelah membaca dan mendalami modul ini saya menyadari bahwa anggapan saya sebelumnya kurang tepat sebab anak terlahir dengan kekuatan yang ada pada dirinya. Sebagaimana Convergenthie theorie dalam dasar-dasar pendidikan Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa anak terlahir seperti kertas yang telah ditulis sepenuhnya namun masih samar-samar, pendidikan berkuasa mempertebal yang masih samar-samar dan yang berisi baik. Segala tulisan yang berarti jahat hendaknya dibiarkan agar tidak menjadi tebal. Dianalogikan pula bahwa pendidik itu ibarat petani. Petani itu dapat menanam benih padi, merawat dan mengairinya dan membersihkan dari ilalang dan rumput liar, namun tidak dapat mengubah kodrat padi tersebut. Demikian pula dengan pendidik, dia hanya menuntun tumbuh dan berkembangnya kekuatan yang ada pada anak didik agar dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan. Dengan kata lain, pendidik hanya dapat memperbaiki laku anak didik bukan dasar atau apa yang menjadi kodratnya.

Menuntun anak didik perlu memperhatikan kondisi alam sekitar tempat ia tumbuh dan berkembang atau kodrat alam dan waktu atau masa ia tumbuh dan berkembang atau kodrat zaman. Di samping itu memperkuat karakter anak didik berdasarkan konteks sosio kultural di tempatnya berasal. Seperti dikatakan oleh Ki Hadjar Dewantara bahwa pendidikan menjadi tempat persemaian benih-benih kebudayaan. Contoh, sebagai anak didik yang tumbuh dan berkembang di wilayah pedesaan dengan budaya gotong royong yang kuat dibiasakan untuk melakukan kegiatan gotong royong seperti kerja bakti secara rutin dan konsisten. Akhirnya, pengenalan akan dasar- dasar pendidikan Ki Hadjar Dewantara mengantar saya pada kesadaran untuk berubah. Berubah dari meyakini pengaruh pendidikan seperti “tabula rasa’ menjadi convergenthie theorie atau meyakini bahwa pengaruh pendidikan mempertebal tulisan yang masih samar-samar dan berisi baik.

Kesadaran dan cara pandang yang baru mengenai pendidikan dapat segera saya upayakan di kelas dengan memulai kebiasaan baru untuk melakukan refleksi. Mengajak anak didik mengenali diri mereka sendiri. Menyadari apa yang dipikirkan atau apa yang dirasakan. Mengamati dan menganalisis kebutuhan belajar anak didik. Dengan menemukan kebutuhan belajar anak didik saya dapat menentukan apa yang perlu dilakukan untuk melayani mereka. Saya akan masuk ke dalam kelas dengan mindset yang tepat bahwa anak didik merupakan pembelajar yang potensial dengan kekuatan lahir dan batin yang beraneka ragam. Di samping itu, membangun kolaborasi dengan warga sekolah, orang tua dan masyarakat di sekitar sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Formulir komentar

TUGAS INDIVIDU KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.3   Bagaimana perasaan Anda setelah mempelajari modul ini? Setelah mempelajari mod...