Kamis, 22 Agustus 2024

 

KONEKSI ANTAR MATERI

MODUL 3.2 PEMIMPIN SEBAGAI PENGELOLA SUMBER DAYA

 

Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya adalah pemimpin yang mengadopsi kerangka berpikir inkuiri apresiatif dalam memimpin pengembangan sekolah melalui pemanfaatan aset yang telah dimiliki oleh sekolah secara optimal dengan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset. Untuk pengimplementasian di kelas misalnya dengan memetakan kekuatan yang ada pada murid melalui asesmen awal, kondisi ruangan kelas, strategi dan metode pembelajaran yang sesuai kebutuhan murid serta refleksi bermakna agar memfasilitasi murid untuk belajar dengan baik, untuk di sekolah membangun sinergitas dengan rekan sejawat dan kepala sekolah, di masyarakat melakukan pemberdayaan dan pelibatan semua aset yang ada dengan berkolaborasi dengan semua pihak untuk mendorong terwujudnya wellbeing dalam ekosistem pendidikan di sekolah.

Pengelolaan sumber daya yang tepat tentu akan sangat membantu proses pembelajaran murid di kelas. Misalnya sekolah yang berada di dekat lokasi perusahaan, akan sangat membantu murid belajar tentang dunia kerja. Selain itu, yang berada di lokasi pertanian warga, akan membantu murid belajar mengenai pertanian secara langsung. Di sini lingkungan alam telah menjadi aset yang mendukung pembelajaran bagi murid. Sekolah yang berada di kampung dengan adat tertentu, akan membantu murid belajar tentang norma adat. Begitu juga dengan aset-aset lainnya.

Materi pada modul ini menurut saya sangat berkaitan erat dengan modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak. Salah satu peran guru penggerak ialah menjadi pemimpin pembelajaran, dalam hal ini seorang pemimpin pembelajaran perlu mengidentifikasi dan memanfaatkan sumber daya untuk mendukung dan mewujudkan pembelajaran yang berkualitas. Kemudia materi pemimpin sebagai pengelola sumber daya juga memiliki kaitan erat dengan modul 3.1 tentang pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan sebagai pemimpin. Pengelolaan sumber daya yang ada membutuhkan keterampilan pengambilan keputusan sehingga sumber daya yang ada dapat dioptimalkan untuk kualitas pembelajaran bagi murid. Tak hanya itu, materi pemimpin sebagai pengelola sumber daya juga berkaitan dengan modul 1.3 yaitu visi guru penggerak dimana pengelolaan sumber daya dilakukan secara efektif dengan pola pikir inkuiri apresiatif atau yang diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dengan istilah tahapan BAGJA.  Menjadi referensi dalam mengidentifikasi dan memanfaatkan aset untuk kebutuhan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan protap triloka Ki Hadjar Dewantara terutama Ing Madya Mangun karsa atau di tengah memberdayakan sumber daya yang ada untuk mewujudkan pembelajaran yang berkualitas.

Sebelum mempelajari modul pemimpin sebagai pengelola sumber daya saya tidak pernah berpikir bahwa aset-aset sekolah seluas yang dibahas dalam modul ini. Yang saya pahami hanyalah aset manusia, agama dan budaya, fisik dan finansial. Saya juga belum memiliki konsep yang jelas bahwa aset-aset itu dapat menjadi pendukung terlaksananya pembelajaran di sekolah. Namun setelah mendalami modul ini saya terkejut ternyata sumber daya yang tersedia sangat melimpah. Tinggal saja, kolaborasi, keterbukaan, dan keluwesan seorang pemimpin untuk mengoptimalkan sumber daya itu secara bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bagi murid. Dalam modul ini juga pemahaman tentang inkuiri apresiatif diperkuat melalui analisis terhadap video praktik baik penerapan inkuiri apresiatif di dalam kelas. Pola pikir inkuiri apresiatif diperlukan dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki sekolah. Dengan mempelajari dan mendalami modul ini, saya merasa yakin bahwa untuk mengembangkan sekolah dibutuhkan kebulatan hati untuk menerapkan pola pikir inkuiri apreiatif dengan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset(PKBA). Semoga.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Formulir komentar

TUGAS INDIVIDU KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.3   Bagaimana perasaan Anda setelah mempelajari modul ini? Setelah mempelajari mod...